SENIN, 22 September 2025, seharusnya menjadi hari biasa bagi ratusan siswa di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mereka menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijanjikan.
Namun, siapa sangka, santapan itu justru mengantar mereka ke ranjang rumah sakit? Sebuah ironi menyelimuti program mulia ini.
Mual, pusing, hingga muntah-muntah menjadi episode kelam. Gejala itu datang hanya beberapa jam setelah jam makan siang.
Ruang kelas yang riuh rendah seketika berubah panik. Ambulans meraung, memecah kesunyian siang di sekolah.
Baca Juga:
Dinilai Layak Jadi Polda Terbaik, Polda Jabar Tuai Pujian Kompolnas
Koperasi Al-Azhariyah Langgar Administrasi, Izin Tambang Gunung Kuda Cirebon Dicabut Pasca Longsor
3. Kredit Rp600 Miliar ke Sritex Tanpa Agunan, Eks Pejabat Bank BJB Jadi Tersangka
Jumlah korban melonjak drastis. Dari belasan, menjadi puluhan, lalu menembus ratusan.
Hingga tengah malam, angka 352 siswa tercatat sebagai korban. Tenaga medis kewalahan, orang tua tak kuasa menahan cemas.
Detik-Detik Kritis di Tengah Kekhawatiran
Peristiwa bermula Senin itu, ketika 15 siswa pertama dilaporkan sakit. Angka ini bertambah cepat.
Baca Juga:
Termasuk Bank BJB, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sesalkan Korupsi Bos Sritex Rugikan Sejumlah Bank
Akan Bubarkan Ormas yang Meresahkan, Jabar Media Circle Dukung Sikap Tegas Gubernur Jabar
Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Angkat Bicara Soal Penyidikan KPK
Malam harinya, 352 orang dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SD hingga SMK, terdampak.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, memastikan, “Hingga Selasa dini hari korban terus berdatangan.”
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang. Tim kesehatan fokus pada penanganan korban.
Aparat kepolisian membantu penyelidikan dugaan penyebab keracunan. Kecepatan penanganan menjadi kunci di tengah lonjakan jumlah korban.
Baca Juga:
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 3 Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Tanah Longsor
Tradisi Damar Sewu Menyambut Malam Lailatul Qodar di Jawa Barat Telah Lama Terkubur
Bupati KBB, Jeje Ritchie Ismail, tak buang waktu. Ia segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Ini untuk mempercepat penanganan darurat. Posko darurat dibuka di GOR Cipongkor, menampung puluhan siswa.
Rumah sakit dan puskesmas pun penuh. Jeje menambahkan, “Gejala yang dialami siswa seragam: mual, muntah, dan pusing.”
Hingga Selasa pagi, total korban bahkan meningkat menjadi 364 siswa. Namun, sebagian besar berangsur pulih.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Mencari Akar Masalah Program Pangan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung bereaksi. Kasus ini, baginya, adalah bahan evaluasi serius. Ia menduga kuat makanan MBG basi.
“Waktunya sudah terlalu lama, antara dimasak dan dimakan,” ungkap Dedi.
Dedi Mulyadi menegaskan hal tersebut. Ia meminta dapur penyelenggara menyesuaikan jam masak. Tujuannya agar distribusi makanan tetap segar.
“Jangan masaknya terlalu sore atau malam,” kata Dedi.
“Kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh.”
Meskipun belum memutuskan penghentian dapur MBG, Dedi memastikan evaluasi terbuka. Hal ini akan melibatkan penyelenggara program.
Publik menanti langkah konkret. Bukan sekadar janji, melainkan jaminan. Agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.
Keamanan Pangan Anak, Tanggung Jawab Bersama
Insiden di KBB ini adalah sebuah peringatan. Program mulia harus disertai pengawasan ketat.
Keamanan pangan bagi anak-anak adalah prioritas utama. Evaluasi menyeluruh menjadi langkah mendesak.
Pemerintah daerah dan pusat perlu bersinergi. Pastikan setiap program pangan menjangkau penerima manfaat dengan aman.
Tidak ada kompromi soal kesehatan generasi penerus. Kasus keracunan massal MBG ini harus menjadi pelajaran berharga.
Masyarakat juga memiliki peran. Melaporkan indikasi kelalaian adalah bagian penting.
Partisipasi aktif semua pihak akan menciptakan ekosistem pangan aman. Demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat.****
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center